
Kalimat efektif itu logis
Kalimat efektif adalah kalimat yang isi pesannya mudah dipahami pendengar/pembaca sebagaimana yang dimaksud oleh pembicara/penulisnya. Syarat utama kalimat efektif adalah mematuhi kaidah kebahasaan yang berlaku. Selain itu, kalimat efektif memiliki kriteria (a) lengkap, (b) hemat, (c) jelas, (d) logis, dan (e) serasi.
Kalimat yang lengkap berkaitan dengan keberadaan unsur-unsur pembentuk kalimat. Sebuah kalimat dapat dikatakan lengkap apabila sekurang-kurangnya memiliki subjek dan predikat. Adapun keberadaan objek dan pelengkap bergantung pada jenis predikatnya. Selain itu, kalimat dapat dikatakan lengkap apabila terbentuk dari klausa yang independen.
Dengan kata lain, sebuah kalimat dapat dikatakan tidak lengkap apabila (a) tidak bersubjek, (b) tidak berpredikat, (c) tidak berobjek padahal predikatnya berupa verba transitif, (d) tidak berpelengkap padahal predikatnya berupa verba intransitif berpelengkap wajib, (e), memiliki kata hubung koordinatif dan, atau, sedangkan, atau tetapi di awal kalimat atau (f) hanya terdiri atas klausa anak.
Sebuah kalimat menjadi tidak bersubjek sering kali disebabkan oleh hadirnya preposisi di depan subjek. Sebuah kalimat menjadi tidak berpredikat sering kali disebabkan oleh hadirnya kata yang antara subjek dengan predikat.
Sering kali, kalimat majemuk setara dipenggal sehingga menjadi kalimat yang tidak utuh. Selain itu, kalimat majemuk bertingkat juga sering dipenggal sehingga ada anak kalimat yang berdiri sendiri.
Kalimat dikatakan berkriteria hemat apabila tidak memiliki kata-kata yang mubazir. Kemubaziran tersebut dapat terjadi ketika adanya pengulangan subjek pada induk dan anak kalimat, penambahan kata saling pada kata yang sudah bermakna ‘saling’, penjamakan bentuk yang sudah bermakna jamak, penambahan preposisi pada objek, redudansi.
Sebuah kalimat dapat dikatakan berkriteria jelas apabila tidak memiliki makna ganda/ambigu dan cermat memilih kata. Sementara itu, kalimat dapat dikatakan logis apabila sesuai dengan penalaran yang baik atau masuk akal.
Kriteria keserasian dalam kalimat efektif dapat dibedakan menjadi keserasian bentuk dan keserasian makna. Keserasian bentuk berkaitan dengan bagaimana unsur-unsur kalimat disusun, khususnya antara nomina dengan pronomina, nomina sebagai subjek dengan verba sebagai predikatnya, dan tentang perincian. Keserasian makna berkaitan dengan hubungan antara satuan gramatikal dengan referen yang diacunya. Sering kali konteks budaya juga dikaitkan.
Penulis: Sony Christian Sudarsono | Editor: Benedikta Haryanti