kalimat efektif

Kriteria keserasian dalam kalimat efektif dapat dibedakan menjadi keserasian bentuk dan keserasian makna. Keserasian bentuk berkaitan dengan bagaimana unsur-unsur kalimat disusun, khususnya antara nomina dengan pronomina, nomina sebagai subjek dengan verba sebagai predikatnya, dan tentang perincian. Keserasian makna berkaitan dengan hubungan antara satuan gramatikal dengan referen yang diacunya. Sering kali konteks budaya juga dikaitkan.

Perhatikan contoh-contoh berikut.

(1)     Langkah-langkah dalam menulis kalimat dengan benar adalah mengetahui, memahami, dan penerapan kaidah kalimat efektif.

Kalimat (1) di atas berkaitan dengan perincian. Ada tiga hal yang dirinci dan ketiganya tidak setara, yaitu mengetahui, memahami dan penerapan. Kata mengetahui dan memahami merupakan verba. Supaya serasi, bentuk ketiga juga harus berkelas kata yang sama. Seharusnya, bentuk penerapan yang merupakan nomina diganti menjadi menerapkan.

(2)     *Anak itu berlarian setelah mendengar ledakan dari dalam gudang.

Baca juga: Kalimat Efektif Itu Lengkap

Predikat dalam kalimat (2) di atas, yaitu berlarian, menuntut hadirnya subjek yang bersifat jamak. Namun, ternyata kata yang mengisi fungsi subjek adalah anak yang merupakan nomina tunggal. Seharusnya, yang berlarian adalah anak-anak. Jika referen yang diacu memang hanya satu anak, predikat yang tepat adalah berlari.

(3)     *Batu itu memukul anjing kami.
(4)     *Sapi itu merokok lima gulung sandal.

Berbeda dengan contoh (2), contoh (3) dan (4) secara gramatikal berterima. Namun, secara semantis kedua kalimat tersebut tidak berterima. Contoh kalimat seperti ini disebut kalimat anomali.

(5)     * Tuti menikahi Toto.
(6)     * Gita menceraikan Gogon.

Baca juga: Kalimat Efektif Itu Hemat

Hampir sama dengan contoh (3) dan (4), kalimat (5) dan (6) juga berterima secara gramatikal. Akan tetapi, dalam konteks budaya Indonesia, yang bisa menikahi dan menceraikan adalah laki-laki. Pihak perempuan hanya bisa dinikahi dan meminta cerai lalu diceraikan.

Baca juga: Kalimat Efektif Itu Jelas dan Logis

Berikut merupakan alternatif pembetulan kalimat-kalimat di atas yang dapat memenuhi kriteria kalimat efektif yang serasi.

(7)     Langkah-langkah dalam menulis kalimat dengan benar adalah mengetahui, memahami, dan menerapkan kaidah kalimat efektif.
(8a)   Anak-anak itu berlarian setelah mendengar ledakan dari dalam gudang.
(8a)   Anak itu berlari setelah mendengar ledakan dari dalam gudang.
(9a)   Tuti dinikahi Toto.
(9b)   Toto menikahi Tuti.
(10a) Gita menuntut cerai Gogon.
(10b) Gogon menceraikan Gita.

Penulis: Sony Christian Sudarsono | Editor: Benedikta Haryanti | Gambar: Freepik

Tentang Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *