
Ada 13 kelas kata dalam bahasa Indonesia. Para filsuf bahasa sempat memikirkan bahwa kata itu memiliki perilaku yang berbeda-beda. Perbedaan perilaku itulah yang membuat kata yang satu memiliki peran yang berbeda dengan kata yang lain. Berdasarkan perilaku-perilaku tersebut, kata dibagi menjadi beberapa kategori kata.
Secara garis besar, kata dibedakan menjadi dua kategori, yaitu kata penuh dan kata tugas. Kata penuh adalah kata yang memiliki makna leksikal; sedangkan kata tugas adalah kata yang hanya memiliki makna gramatikal. Kata penuh meliputi verba, adjektiva, nomina, adverbia, numeralia, pronomina, interogativa, dan demonstrativa. Sementara itu, kata tugas meliputi preposisi, konjungsi, artikula, interjeksi, dan kategori fatis.
Kelas Kata Penuh
Verba atau sering disebut juga kata kerja adalah kelas kata yang menyatakan makna perbuatan, proses, atau keadaan yang tidak berupa sifat dan kualitas. Adapun, verba dapat langsung mengisi fungsi predikat dalam kalimat. Verba tidak dapat dilekati awalan ter- yang berarti ‘paling’. Verba tidak dapat dinegasikan dengan kata bukan.
Adjektiva (kata keadaan) adalah kelas kata yang menyatakan keadaan yang berupa sifat atau kualitas. Adjektiva berfungsi atributif atau mampu menjadi pewatas nomina tanpa harus disisipi kata yang. Sebagian besar adjektiva dapat diimbuhi awalan ter– yang berarti ‘paling’ dan dapat menyatakan tingkat kualitas dengan menambahkan kata sangat, lebih, dan paling.
Nomina (kata benda) adalah kelas kata yang mengacu pada manusia, hewan, tumbuhan, benda, dan konsep. Dalam kalimat, nomina merupakan kelas kata yang dapat langsung mengisi fungsi subjek dan objek dalam kalimat yang predikatnya berupa verba. Sementara itu, nomina dapat dinegasikan dengan kata bukan dan tidak dapat dinegasikan dengan kata tidak.
Adverbia (kata keterangan) pada tataran frasa adalah kelas kata yang berfungsi menjelaskan verba, adjektiva, dan adverbia lain. Sementara itu, adverbia dalam tataran kalimat adalah kelas kata yang menerangkan fungsi-fungsi sintaksis dalam kalimat.
Numeralia (kata bilangan) adalah kelas kata yang digunakan untuk menghitung maujud dan konsep. Ada dua jenis numeralia, yaitu numeralia pokok/kardinal dan numeralia tingkat/ordinal. Numeralia pokok menyatakan jumlah, sedangkan numeralia tingkat menyatakan urutan.
Pronomina (kata ganti) adalah kelas kata yang dipakai untuk mengacu pada nomina lain. Pronomina dapat dibedakan menjadi tiga berdasarkan siapa yang diacu, yaitu pronomina yang mengacu pada diri sendiri (orang pertama), mengacu pada orang yang diajak berbicara (orang kedua), mengacu pada orang lain atau suatu hal (orang ketiga).
Interogativa (kata tanya) adalah kelas kata yang dapat dipakai sebagai pemarkah pertanyaan. Ada dua interogativa utama dalam bahasa Indonesia, yaitu apa dan mana yang kemudian dapat diturunkan menjadi siapa, mengapa, kenapa, bilamana, ke mana, di mana, dan bagaimana.
Demonstrativa (kata tunjuk) adalah kelas kata yang digunakan untuk menunjuk atau menandai secara khusus orang atau benda. Demonstrativa dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu penunjuk umum, penunjuk tempat, dan penunjuk ihwal.
Kelas Kata Tugas
Preposisi (kata depan) adalah kelas kata yang digunakan untuk menandai hubungan makna antara konstituen yang di depan dan di belakangnya. Menurut Prof. Ramlan, ada 115 preposisi dalam bahasa Indonesia.
Konjungsi (kata hubung) adalah kelas kata yang berfungsi menghubungkan dua satuan kebahasaan yang sederajat. Konjungsi ada yang bersifat koordinatif (setara), subordinatif (bertingkat), korelatif, dan antarkalimat.
Artikula (kata sandang) adalah kelas kata yang berfungsi untuk membatasi makna nomina. Artikula memiliki tiga kelompok, yaitu yang bersifat gelar, mengacu ke makna kelompok, dan yang menominalkan.
Interjeksi (kata seru) adalah kelas kata yang mengungkapkan rasa hati pembicara. Biasanya letaknya di awal kalimat. Fatis adalah kelas kata yang berfungsi untuk memulai, mempertahankan, dan mengukuhkan pembicaraan. Kategori fatis menjalankan fungsi komunikatif. Letaknya bisa di awal, tengah, dan akhir kalimat.
Itulah kelas kata dalam bahasa Indonesia. Temukan penjelasan lebih lanjut di artikel berikutnya!
Penulis: Sony Christian Sudarsono | Editor: Benedikta Haryanti | Gambar: EnglishPlusPlus