
Dalam linguistik, terdapat dua cabang utama yang mempelajari bahasa dengan pendekatan yang berbeda, yaitu linguistik diakronis dan sinkronis. Berikut perbedaan dan persamaannya.
Linguistik diakronis adalah cabang linguistik yang mempelajari perubahan bahasa dari masa ke masa. Linguistik diakronis memfokuskan pada perubahan yang terjadi pada struktur bahasa dan kosakata dari masa ke masa.
Misalnya, dalam kajian linguistik diakronis, kita dapat mempelajari bagaimana bahasa Inggris telah berubah dari abad ke abad. Bagaimana struktur kalimat dan kosakata bahasa Inggris pada abad ke-16 berbeda dengan yang ada pada abad ke-21. Atau bagaimana bahasa Indonesia telah berubah sejak masih berupa bahasa Melayu abad ketujuh hingga era bahasa Indonesia modern saat ini.
Linguistik diakronis menggunakan metode studi dokumen bahasa dari masa ke masa dan analisis perbandingan bahasa. Hal itu dilakukan untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada bahasa.
Tujuan dari kajian linguistik diakronis adalah untuk memahami bagaimana bahasa berubah dari masa ke masa dan faktor-faktor yang memengaruhinya.
Linguistik sinkronis adalah cabang linguistik yang mempelajari bahasa pada suatu waktu tertentu tanpa memperhatikan perubahannya dari masa ke masa. Linguistik sinkronis memfokuskan pada struktur bahasa dan cara penggunaannya pada saat ini.
Misalnya, dalam kajian linguistik sinkronis, kita dapat mempelajari tata bahasa bahasa Jepang pada saat ini. Atau bagaimana bahasa Indonesia dipakai dalam komunikasi sehari-hari.
Linguistik sinkronis menggunakan metode observasi langsung terhadap penggunaan bahasa dan analisis struktur bahasa. Hal itu dilakukan untuk memahami bagaimana bahasa dipakai dan dikodifikasi pada suatu waktu tertentu.
Tujuan dari kajian linguistik sinkronis adalah untuk memahami bagaimana bahasa dipakai pada saat ini. Selain itu, linguistik sinkronis juga membantu kita memahami bagaimana bahasa dapat digunakan secara efektif.
Perbedaan dan Persamaan
Kajian linguistik diakronis dan sinkronis memiliki beberapa perbedaan dan persamaan. Perbedaan utama antara kajian linguistik diakronis dan sinkronis adalah pendekatan yang digunakan untuk mempelajari bahasa. Kajian linguistik diakronis memfokuskan pada perubahan yang terjadi pada bahasa dari masa ke masa. Sementara itu, kajian linguistik sinkronis memfokuskan pada struktur dan penggunaan bahasa pada saat ini.
Selain itu, metode yang digunakan dalam kajian linguistik diakronis dan sinkronis juga berbeda. Kajian linguistik diakronis menggunakan metode studi dokumen dan analisis perbandingan bahasa. Di sisi lain, kajian linguistik sinkronis menggunakan metode observasi dan analisis struktur bahasa.
Namun, terdapat juga beberapa persamaan antara kajian linguistik diakronis dan sinkronis. Kedua cabang linguistik ini sama-sama mempelajari bahasa dan struktur bahasa. Kajian linguistik diakronis dan sinkronis juga sama-sama bertujuan untuk memahami bahasa dan cara penggunaannya. Selain itu, kajian linguistik diakronis dan sinkronis juga sama-sama memberikan manfaat yang besar bagi pemahaman kita tentang bahasa.
Kajian linguistik diakronis memberikan informasi tentang sejarah dan evolusi bahasa, serta membantu kita memahami perbedaan dan persamaan antarbahasa. Kajian linguistik diakronis juga dapat membantu dalam mengembangkan teori linguistik yang lebih baik dan menjadi dasar bagi kajian linguistik sinkronis.
Sementara itu, kajian linguistik sinkronis memberikan informasi tentang cara bahasa dipakai pada saat ini. Hal itu membantu kita memahami bagaimana bahasa dapat digunakan secara efektif.
Kajian diakronis dan sinkronis menurut Saussure
Dalam teori Ferdinand de Saussure, kajian sinkronis adalah kajian tata bahasa pada suatu waktu tertentu, sementara kajian diakronis adalah kajian perubahan tata bahasa dari waktu ke waktu. Saussure menekankan pentingnya mengkaji tata bahasa secara sinkronis. Alasannya, dia percaya bahwa tata bahasa pada suatu waktu tertentu merupakan sistem yang terpisah dan tidak dipengaruhi oleh perubahan di masa lalu atau di masa depan.
Baca juga: Pokok-Pokok Pemikiran Ferdinand de Saussure
Dia juga percaya bahwa untuk memahami tata bahasa pada suatu waktu tertentu, kita harus memahami hubungan di antara elemen-elemen tata bahasa tersebut dalam konteks sinkronis. Namun, Saussure juga menyadari tata bahasa tidak terisolasi dari dunia di sekitarnya. Selain itu, tata bahasa terus berubah dan berkembang seiring dengan perubahan sosial dan kultural. Oleh karena itu, kajian diakronis juga penting untuk memahami perubahan tata bahasa dari waktu ke waktu.
Dalam pemikiran Saussure, kedua kajian sinkronis dan diakronis merupakan objek kajian yang penting dalam linguistik. Saussure menekankan pentingnya memahami tata bahasa secara sinkronis karena dia percaya bahwa tata bahasa pada suatu waktu tertentu merupakan sistem yang terpisah dan tidak dipengaruhi oleh perubahan di masa lalu atau di masa depan.
Oleh karena itu, dengan memahami tata bahasa secara sinkronis, kita dapat memahami bagaimana tata bahasa berfungsi pada suatu waktu tertentu. Namun, Saussure juga menyadari bahwa tata bahasa tidak terisolasi dari dunia di sekitarnya, dan bahwa tata bahasa terus berubah dan berkembang seiring dengan perubahan sosial dan kultural.
Maka dari itu, kajian diakronis juga penting untuk memahami perubahan tata bahasa dari waktu ke waktu. Jadi, dalam teori Saussure, kedua kajian sinkronis dan diakronis merupakan objek kajian yang penting dalam linguistik, meskipun dia lebih menekankan pentingnya memahami tata bahasa secara sinkronis. Oleh karena itu, dengan memahami tata bahasa secara sinkronis, kita dapat memahami bagaimana tata bahasa berfungsi pada suatu waktu tertentu.
Linguistik diakronis dan sinkronis saling melengkapi
Tidak sepenuhnya benar bahwa kajian diakronis tidak merupakan kajian bahasa yang sesungguhnya karena tidak mempelajari hakikat bahasa. Kajian diakronis merupakan kajian yang mempelajari perubahan tata bahasa dari waktu ke waktu, sementara kajian sinkronis mempelajari tata bahasa pada suatu waktu tertentu.
Kedua jenis kajian ini merupakan bagian yang penting dari linguistik dan membantu kita memahami bagaimana bahasa berfungsi dan berkembang. Namun, ada beberapa orang yang mungkin berpendapat bahwa kajian sinkronis lebih menekankan pentingnya memahami hakikat bahasa karena mempelajari tata bahasa pada suatu waktu tertentu. Sementara itu, kajian diakronis lebih memfokuskan pada perubahan tata bahasa dari waktu ke waktu dan kurang memperhatikan hakikat bahasa itu sendiri.
Namun, pendapat ini tidak benar karena kajian diakronis juga membantu kita memahami hakikat bahasa dengan memperlihatkan bagaimana bahasa berubah dan berkembang seiring dengan perubahan sosial dan kultural. Jadi, kedua kajian sinkronis dan diakronis merupakan bagian yang penting dari linguistik dan saling terkait satu sama lain dalam membantu kita memahami hakikat bahasa.
Kajian linguistik diakronis dan sinkronis merupakan cabang linguistik yang sangat penting dalam memahami bahasa dan cara penggunaannya. Kedua cabang linguistik ini saling terkait dan memiliki perbedaan dan persamaan yang penting untuk dipahami.
Dengan memahami perbedaan dan persamaan kajian linguistik diakronis dan sinkronis, kita dapat lebih memahami bagaimana bahasa berubah dari masa ke masa dan bagaimana bahasa dipakai pada saat ini. Dengan demikian, kajian linguistik diakronis dan sinkronis merupakan cabang ilmu yang sangat penting dalam memahami bahasa dan cara penggunaannya.
Penulis: ChatGPT & Sony Christian Sudarsono | Editor: Benedikta Haryanti