Sastra dapat dipandang dari dua perspektif, yaitu sastra sebagai seni dan sastra sebagai ilmu. Sebagai seni, sastra tidak bersifat ilmiah, sementara sastra sebagai ilmu merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang ilmiah.
Sastra sebagai Seni
Hal pertama yang dibahas dalam lingkup sastra sebagai seni berkaitan dengan bagaimana karya sastra diciptakan. Karya sastra tidak lahir begitu saja melainkan diciptakan melalui proses tertentu. Proses tersebut sering disebut sebagai proses kreatif.
Baca juga: Sastra Sulit Didefinisikan
Berkaitan dengan hal tersebut, hal kedua yang dibahas adalah soal kreativitas dalam karya sastra. Kreativitas dalam karya sastra identik dengan nilai keindahan atau hal yang bersifat estetis.
Oleh karena itu, pertanggungjawaban dalam sastra sebagai seni adalah masalah estetika. Karya sastra merupakan salah satu bentuk dokumentasi dari pengalaman estetis pengarangnya. Sastra dalam masalah estetika dapat dipandang menjadi dua, yaitu sastra yang bernilai seni dan sastra yang hanya bernilai hiburan.
Bidang kajian sastra sebagai seni berkaitan dengan jenis-jenis sastra. Ada tiga jenis sastra, yaitu prosa, puisi, dan drama.
Sastra sebagai Ilmu
Sastra sebagai ilmu memandang karya sastra sebagai objek kajiannya. Dalam perspektif filsafat ilmu karya sastra dipandang sebagai objek materialnya.
Mengkaji sastra sebagai ilmu berarti melakukan kegiatan ilmiah untuk menemukan sebuah kebenaran dalam karya sastra. Dibutuhkan metode dan teori untuk melakukannya. Logika menjadi pertanggungjawabannya.
Fokus kajian sastra sebagai ilmu ada tiga, yaitu teori sastra, kritik sastra, dan sejarah sastra. Teori sastra berkaitan dengan hakikat sastra. Kritik sastra berkaitan dengan interpretasi sastra. Sejarah sastra berkaitan dengan perkembangan dan periodisasi sastra.
Perbandingan
Pembanding | Sastra sebagai Seni | Sastra sebagai Ilmu |
Fokus Kajian | Kreativitas | Keilmiahan |
Pertanggungjawaban | Estetika | Logika |
Wilayah Kaiian | Prosa, Puisi, dan Drama | Teori Sastra, Kritik Sastra, dan Sejarah Sastra |