Semester ini Prodi Sastra Indonesia USD menerima enam mahasiswa hasil kerja sama dengan Jilin International Studies University (JISU) dari Tiongkok. Keenam mahasiswa tersebut akan menempuh semua mata kuliah semester 5, yaitu Semiotika, Pragmatik, Semantik, Sosiolinguistik, Kajian Sastra Indonesia, Logika Bahasa, dan Metode Penelitian Budaya.
Keenam mahasiswa tersebut adalah Huang Fayan, Guo Rui, Zhao Caijie, Chen Lixiang, Wang Guowei, dan Xiong Bing. Uniknya keenam mahasiswa tersebut juga memiliki nama Indonesia. Secara bertutur-turut nama Indonesia mereka adalah Shinta, Yuni, Teo, Ayu, Wiwik, dan Salju. Mereka sudah 2 tahun kuliah di Program Studi Indonesian di JISU.
Menurut dokumen rancangan kerja sama pertukaran mahasiswa JISU-USD, JISU memberi kesempatan kepada seluruh mahasiswa JISU khususnya mahasiswa jurusan Bahasa Indonesia semester 5 (lima) untuk memiliki pengalaman belajar di negara asal bahasa. Selain untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia yang lebih baik, mahasiswa juga akan memahami dan mendalami karakter sosial mayarakat dan budaya Indonesia.
Motivasi mereka belajar bahasa Indonesia bermacam-macam. Teo, misalnya, memiliki tujuan terkait dengan hal finansial. “Saya belajar bahasa Indonesia pada awalnya untuk mencari uang, tetapi sekarang saya mau belajar budaya Indonesia karena saya tertarik pada negara Indonesia.
Berbeda dengan Teo, Shinta menyatakan bahasa Indonesia itu lucu. “Ketika kami memulai belajar bahasa Indonesia, guru kami bicara a, b, c, yang tidak sama dengan bahasa Mandarin dan bahasa Inggris,” kata Shinta sambil tertawa.
Sementara itu, Yuni bertujuan supaya bisa berwisata di Indonesia. “Untuk belajar bahasa Indonesia dan bisa berwisata ke tempat yang bagus dan menambah pengalaman saya,” jawab Yuni.
Di JISU, mereka sudah belajar tentang tata bahasa seperti pengucapan dan kalimat. Mereka juga mempelajari kebudayaan Indonesia seperti musik, tarian, hingga kuliner Indonesia.
Mereka berharap melalui program ini, mereka semakin mahir berbahasa Indonesia. “Saya ingin mengajak teman-teman dan orang tua saya berwisata ke Indonesia,” harap Teo.
“Saya berharap persahabatan orang Indonesia dan orang Tiongkok (menjadi lebih) bagus,” imbuh Yuni.
Internasionalisasi
Program ini disambut baik oleh pimpinan USD dan Fakultas Sastra. Menurut Dr. Tatang Iskaran, Dekan Fakultas Sastra USD, program ini menjadi awal yang baik untuk internasionalisasi Prodi Sastra Indonesia USD. Hal tersebut selaras dengan visi Prodi Sastra Indonesia USD, yaitu “Menjadi program studi yang unggul di tingkat internasional pada pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di bidang bahasa, sastra, dan budaya Indonesia”.
Wakil Rektor IV USD, F.X. Ouda Teda Ena, Ed.D. yang mengurusi bidang kerja sama juga mengungkapkan hal yang sama. Apalagi, bahasa Indonesia mulai terkenal di Tiongkok. “Belajar bahasa Indonesia sendang menjadi trend di beberapa tempat di Tiongkok,” kata Ouda.
Penulis: Sony Christian Sudarsono | Editor: Benedikta Haryanti | Reportase bersama para mahasiswa Prodi Sastra Indonesia USD angkatan 2017