Berbahasa berkaitan dengan perasaan, pengalaman, dan pikiran. Berbahasa sama dengan mengungkapkan perasaan, pengalaman, dan pikiran. Bahasa sama dengan perasaan, pengalaman, dan pikiran. Bahasa bukan sekadar alat komunikasi.
Mengungkapkan perasaan lebih mudah dilakukan daripada mengungkapkan pengalaman inderawi/memori. Mengungkapkan pikiran atau hasil pemikiran lebih sulit dilakukan. Semakin abstrak sesuatu, semakin sulit mengungkapkannya karena semakin menuntut pikiran dan daya abstraksi.
Chauchard dalam bukunya yang berjudul Le Langage et La Pensee mengatakan ada dua jenis bahasa, yaitu bahasa ke dalam dan bahasa ke luar. Bahasa untuk sarana berpikir merupakan bahasa ke dalam, sedangkan bahasa untuk mengungkapkan pikiran merupakan bahasa ke luar.
Bahasa dan Manusia
Bahasa merupakan salah satu identitas manusia. Bahasalah yang membuat manusia berbeda dengan binatang. Manusia pun disebut sebagai makhluk bertutur (homo loquens), makhluk bersimbol (animal symbolicum), dan makhluk bertanda (homo semioticus). Manusia mampu membangun peradaban karena manusia memiliki bahasa. Binatang tidak mengalami kemajuan peradaban karena tidak berbahasa.
Bahasa merupakan buah evolusi otak manusia. Berkat kapasitas otaknya yang berkembang, manusia dapat berbahasa. Bahasa merupakan buah evolusi raga manusia. Berkat perkembangan alat ucap (struktur mulut, bentuk rahang, panjang lidah, dll.), manusia dapat berbicara. Bahasa merupakan buah evolusi peradaban manusia. Berkat berkomunikasi, berinteraksi, dan menjalani sejarah hidupnya selama berabad-abad dengan bahasa, manusia mampu menjadi makhluk berbudaya.
Bahasa dan Alat Komunikasi
Banyak orang mengatakan bahwa bahasa adalah alat komunikasi. Namun, orang tidak memahami bahasa itu alat komunikasi yang seperti apa? Apa yang membedakan bahasa dengan alat komunikasi yang lain, seperti suara sirine, kentongan, peluit, gambar pada rambu-rambu lalu lintas, dan lain-lain? Dengan bahasa, kita dapat melakukan X. Adapun X tidak dapat kita lakukan dengan sarana komunikasi yang lain. Apa itu X?
Penulis: Sony Christian Sudarsono | Editor: Benedikta Haryanti | Gambar: Freepik