
Objek merupakan unsur kalimat yang hadir ketika predikatnya berupa verba aktif transitif. Verba aktif transitif ditandai dengan adanya awalan me(N)- kecuali pada kata makan dan minum. Namun, perlu dicatat tidak semua verba berawalan me(N)– merupakan verba aktif transitif seperti menguning, merupakan, dan membesar.
Objek dalam kalimat bahasa Indonesia diisi nomina. Makna yang dihasilkan adalah penderita, hasil, tempat, alat, dan penerima. Perhatikan contoh berikut.
(1) Polisi membubarkan para demonstran.
(2) Pak Badu baru saja membangun istana.
(3) Bu Valen mendatangi rumah Bu Dinda.
(4) Tentara itu menembakkan pistolnya ke arah musuh.
(5) Ayah membelikan adik sepatu baru.
Frasa para demonstran dalam kalimat (1) menyatakan makna penderita karena dikenai perbuatan yang dinyatakan dalam predikat. Sementara itu kata istana dan frasa rumah Bu Dinda dalam kalimat (2) dan (3) bukanlah penderita, melainkan hasil dan tempat.
Kata pistolnya dalam kalimat (4) menyataka alat yang digunakan subjek dalam melakukan tindakan yang dinyatakan dalam predikat. Sementara itu, kata adik dalam kalimat (5) menyatakan makna penerima karena menjadi pihak yang memperoleh dampak dari tindakan yang dinyatakan dalam predikat.
Objek dalam sebuah kalimat ketika kalimatnya diubah menjadi kalimat pasif akan beralih fungsi menjadi subjek. Perhatikan contoh berikut.
(1a) Para demonstran dibubarkan polisi.
(2a) Istana baru saja dibangun Pak Badu.
(3a) Rumah Bu Dinda didatangi Bu Valen.
(4a) Pistol ditembakkan tentara itu ke arah musuh.
(5a) Adik dibelikan ayah sepatu baru.
Karena predikat dalam kalimat berobjek adalah verba aktif transitif, kalimat tersebut dapat diubah menjadi kalimat pasif. Dampak dari perubahan tersebut adalah berubahnya status objek menjadi subjek seperti pada contoh (1a)—(5a) di atas.
Penulis: Sony Christian Sudarsono | Editor: Benedikta Haryanti | Gambar: Freepik