Verba atau sering disebut juga kata kerja adalah kelas kata yang menyatakan makna perbuatan, proses, atau keadaan yang tidak berupa sifat dan kualitas. Verba dapat langsung mengisi fungsi predikat dalam kalimat. Verba dalam bahasa Indonesia tidak dapat dilekati awalan ter- yang berarti ‘paling’. Verba bahasa Indonesia juga tidak dapat dinegasikan dengan kata bukan.
Baca juga: Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia
Berdasarkan perilaku semantisnya, verba dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu
- verba perbuatan,
- verba proses, dan
- verba keadaan.
Verba perbuatan menjadi jawaban dari pertanyaan Apa yang dilakukan oleh subjek? Misalnya, makan, bekerja, dan mengirim.
Verba proses menjadi jawaban dari Apa yang terjadi dengan subjek? Misalnya, membeku, menguning, dan jatuh.
Verba keadaan menjadi jawaban dari Apa/bagaimana keadaan subjek? Misalnya, suka, hidup, dan percaya.
Berdasarkan perilaku sintaksisnya, verba dapat dibedakan berdasarkan
- banyaknya argumen,
- hubungan verba dengan nomina,
- interaksi antara nomina pendampingnya,
- referensi argumennya, dan
- hubungan identifikasi antara argumen-argumennya.
Sebuah kalimat dapat diandaikan seperti sebuah struktur yang terdiri atas beberapa komponen. Selanjutnya komponen itu kita sebut konstituen. Konstituen pusat disebut predikat. Predikat disertai oleh konstituen wajib dan konstituen tidak wajib. Konstituen wajib disebut argumen, sedangkan konstituen tidak wajib disebut periferal.
Verba Transitif dan Intransitif
Berdasarkan banyaknya argumen, verba dapat dibedakan menjadi (a) verba transitif dan (b) verba intransitif. Verba transitif adalah verba yang memerlukan nomina sebagai objek dalam kalimat aktif (dan objek tersebut dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif).
Verba transitif dapat dibagi menjadi
- verba transitif takberpelengkap,
- verba transitif berpelengkap, dan
- verba semitransitif.
Verba transitif takberpelengkap adalah verba transitif yang hanya diikuti objek seperti mencium, memeluk, dan menyentuh. Verba transitif berpelengkap adalah verba transitif yang diikuti dua nomina, yang satu sebagai objek dan yang lain sebagai pelengkap seperti mengajari, membelikan, dan mengirimi. Verba semitransitif adalah verba yang objeknya boleh ada dan boleh tidak ada seperti makan dan minum.
Verba intransitif adalah verba yang tidak memerlukan objek. Verba intransitif dapat dibagi menjadi
- verba intransitif tidak berpelengkap,
- verba intransitif berpelengkap wajib, dan
- verba intransitif berpelengkap manasuka.
Verba intransitif tidak berpelengkap tidak membutuhkan argumen di belakangnya sebagai pelengkap seperti duduk, mandi, dan tidur.
Verba intransitif berpelengkap wajib membutuhkan argumen di belakangnya sebagai pelengkap seperti bersenjatakan, berasaskan, dan menjadi. Pelengkapnya bisa berupa nomina dan juga bukan nomina.
Verba intransitif berpelengkap manasuka bisa diikuti argumen berupa pelengkap maupun tidak diikuti argumen seperti berlatih dan belajar.
Verba Aktif, Pasif, Ergatif, dan Antipasif
Berdasarkan hubungannya dengan nomina, verba dapat dibagi menjadi verba aktif, verba pasif, verba ergatif, dan verba antipasif.
Verba aktif menghadirkan argumen subjek yang berperan sebagai pelaku seperti menendang, membangun, dan menulis. Verba pasif menghadirkan argumen subjek yang berperan sebagai sasaran atau hasil seperti ditendang, dibangun, dan ditulis.
Verba ergatif adalah verba pasif yang tidak dapat menjadi verba aktif seperti kecurian, tergelincir, dan tembus. Verba antipasif adalah verba aktif yang tidak dapat menjadi verba pasif seperti haus akan, benci terhadap, dan cinta pada.
Verba Resiprokal, Refleksif, Kopulatif, dan Ekuatif
Berdasarkan interaksi antarnominanya, verba dapat dibagi menjadi verba resiprokal dan verba nonresiprokal. Verba resiprokal adalah verba yang kedua nomina argumennya memiliki hubungan berbalasan seperti berkelahi, bersentuhan, dan tolong-menolong. Sebaliknya, verba nonresiprokal tidak demikian.
Berdasarkan referensi argumennya, verba dapat dibedakan menjadi verba refleksif dan verba nonrefleksif. Verba refleksif adalah verba yang argumennya memiliki referen yang sama. Maksudnya verba ini ditujukan kepada subjek seperti becermin, bercukur, dan melarikan diri. Sebaliknya, verba nonrefleksif tidak demikian.
Berdasarkan hubungan identifikasi antara argumen-argumennya, verba dibedakan menjadi verba kopulatif dan verba ekuatif. Verba kopulatif adalah verba memiliki potensi untuk dihilangkan tanpa mengubah konstruksi predikatif seperti adalah, ialah, dan merupakan. Verba ekuatif adalah verba yang mengungkapkan ciri salah satu argumennya seperti menjadi, terdiri atas, dan berasaskan.
Dilihat dari segi bentuknya, verba dapat dibagi menjadi verba asal dan verba turunan. Verba asal dapat berdiri sendiri tanpa imbuhan. Verba turunan merupakan verba yang dibentuk melalui transposisi dan proses morfologis seperti pengimbuhan, pengulangan, dan pemajemukan.
Penulis: Sony Christian Sudarsono | Editor: Benedikta Haryanti | Gambar: Freepik