Bahasa merupakan salah satu wujud tanda. Bahasa merupakan tanda yang bersifat verbal. Bahasa termasuk dalam tanda karena memenuhi tiga ciri tanda, yaitu representatif, interpretatif, dan konvensional.
Hakikat dan Ciri Tanda
Tanda adalah sesuatu yang menyatakan hal yang lain. Misalnya, kacamata yang dipakai seseorang menandakan mungkin si pemakainya memiliki masalah penglihatan. Lampu merah di persimpangan jalan menandakan perintah supaya para pengendara berhenti. Suara perut keroncongan menandakan seseorang sedang merasa lapar.
Namun, kacamata bukanlah masalah penglihatan. Lampu merah tidak sama dengan perintah supaya berhenti. Suara keroncongan bukanlah rasa lapar. Ketiganya hanya menunjukkan hal lain. Itulah yang dimaksud dengan tanda merupakan sesuatu yang menyatakan atau mewakili hal yang lain.
Seperti yang telah disebutkan di atas, ada tiga ciri tanda, yaitu representatif, interpretatif, dan konvensional. Suatu tanda itu representatif atau menyatakan hal yang lain. Tanda itu interpretatif atau dapat dipahami dan ditafsirkan. Tanda itu konvensional atau berdasarkan kesepakatan bersama masyarakat pengguna tanda tersebut.
Bahasa Itu Representatif
Bahasa itu representatif karena menyatakan hal yang lain. Sebuah kata berupa deret bunyi [pɔhɔn] menyatakan suatu konsep tentang makhluk hidup berupa tumbuhan yang berbatang keras dan besar. Demikian juga dengan kata berupa deret bunyi [meja] menyatakan suatu konsep tentang perkakas rumah tangga yang mempunyai bidang datar pada bagian atas dan berkaki sebagai penyangganya.
Bahasa Itu Interpretatif
Bahasa itu interpretatif karena mampu mengungkapkan suatu pikiran yang dapat ditafsirkan dan dipahami maknanya. Deret bunyi [pɔhɔn] dan [meja] tadi merupakan tanda karena dapat dipahami maknanya. Sementara itu deret bunyi [smaləndəp] bukanlah tanda selama itu tidak memiliki makna yang dapat ditafsirkan dan dipahami.
Bahasa Itu Konvensional
Bahasa itu konvensional karena berdasarkan pada kesepakatan bersama masyarakat penggunanya. Makna yang dapat ditafsirkan dan dipahami di atas harus disepakati bersama. Kesepakatan akan membuat tanda dapat digunakan bersama-sama. Tanpa adanya kesepakatan bersama, sebuah tanda tidak akan dapat digunakan secara komunal.
Penulis: Sony Christian Sudarsono | Editor: Benedikta Haryanti